Friday, December 25, 2009

Salam Kenal Untuk Kota PATI



24 Desember 2009, satu lagi kota di Jawa Tengah yang sudah kupijak. Setelah sebelumnya selain Semarang aku telah berhasil memijakkan kakiku di Demak, Jogja, Magelang, Salatiga, Solo, dan Kudus. Berbagai pengalaman telah kuperoleh. Itu baru sedikit jika dibandingkan jumlah kota di Jawa Tengah. Aku punya planning untuk menjelajahi kota-kota di Jawa Tengah, kalau perlu malah di Jawa bagian lainnya (Jawa Barat/Timur). Wah luar biasa sekali ya kalau aku sudah pernah ke semua kota di Jawa.

Aku ke Pati bersama 7 orang temanku lainnya. Ke sana dalam rangka menjenguk salah satu saudara kami yang sedang sakit, alias abis dioperasi. Letak rumah temanku itu di kecamatan apa gitu, kalau gak salah namanya Kayen.

Namanya adalah Heri, dia adalah mas`ul liqoku (mentoring). Jadi emang yang ke Pati adalah teman-teman satu mentoringku. Juga tak lupa murobbi kami juga turut ikut, yaitu mas Feri. 6 orang lainnya adalah, Fahmi, Kelik, Amar, Aribat, Tito, dan mas Agus.

Rencana awalnya berangkat pagi jam 7.30. Kalau aku sama Kelik sih datang kumpul tepat waktu, tapi yang lainnya molor. Belum lagi karena kurang satu motor, harus mencari pinjaman. Dan Alhamdulillah mas Agus mau, dan dia juga mau ikut ke Pati. Motor lengkap, eh kurang satu helm, syukur di AlAnfal ada mas Ahmad yang mau meminjamkan helmnya. Akhirnya kami pun berangkat pukul 10.

Rintangan dan cobaan ternyata tak sampai di situ saja. Di perjalanan, ban motor Kelik kebanan (kempes pes). Kami pun singgah di sebuah bengkel. Si Kelik lalu mengambil keputusan untuk langsung mengganti ban dalam motornya. Sekitar setengah jam di sana kami manfaatkan untuk melakukan hal lain, seperti mas Agus yang memanfaatkannya dengan mengisi perutnya di sebuah warung tegal. Kemudian si Aribat dan Amar membeli durian yang kebetulan ada di sekitar situ. Tak mau ketinggalan aku juga ikut mencicipinya.

Semua persiapan sudah matang kami langsung go melanjutkan perjalanan. Eh ada hal lucu di jalan, si Aribat helmnya tiba-tiba lepas dari kepalanya, melacung kena angin. Untung gak kelindas ban mobil. Ayaya wae nih Aribat.

Alhamdulillah perjalanan dari Semarang ke Pati, kami gak ada kesasar. Dan tepat sampai ke rumah tujuan. Buah dari ingatan kuat si mas`ul perjalanan kami yaitu Fahmi. Kami tiba sekitar jam setengah satu-an. Huff pejalanan yang bikin lelah dan tentunya sudah pada lapar. Eiits sebelum itu sholat Dhuhur dulu. Waktu Dhuhur sudah tiba.

Selesai sholat Dhuhur di masjid dekat situ, kami kembali ke rumah Heri. Ngobrol-ngobrol sama dia, eh gak lama kemudian kami di Jamu alias makan bareng. Duh yang paling ditunggu-tunggu ma si Fahmi neh. Subhanallah, sate ma gulainya enak banget, belum lagi minumannya es jeruk. Plus ada buah Rambutan lagi. Kenyang deh pokoknya. Satenya abis bis. Duh duh nih niatnya jenguk apa mau ngabisin makanan seh. Syukron untuk akh Heri.

Kami memutuskan untuk sholat Ashar di sana dulu, baru kemudian balik ke Semarang. Sekitar pukul 4 kami memulai perjalanan pulang. Di awal-awal eh hujan rintik-rintik turun. Sampai di Kudus tu hujan baru berhenti. Meskipun udah gak hujan tapi jalan macet, dari Kudus ke Demak macet deh pokoknya.

Lolos dari kemacetan kami melewati Demak, eh tau-tau hujan deres banget. Beuh, subhanallah gelap banget awannya. Kemudian sampai di Genuk Semarang, dan hujan sudah lewat. Tapi macetnya bukan main, macet cet. Butuh waktu lama kami bisa berhasil melewati kemacetan itu. Bahkan sampai sudah lewat sholat Magrib.

Sambil mengisi bensin di Pom Bensin terdekat, kami sekalian sholat Magrib di mushola pom bensin itu. Yaitu aku, mas Feri, Kelik, Amar, Tito, dan mas Agus. Kalau Fahmi ma Aribat gak tau dah sampai mana, mereka tadi dah duluan, dah sampai Tembalang kali.

Selesai sholat hal yang tak diharapkan, kembali terjadi, hal itu tak lain bernama hujan. Tapi kali ini lebih lebat dari sebelumnya. Apalagi pas naik tanjakan saat di Meteseh, dah mau dekat Tembalang tuch. Beuh, hujan badai pokoknya. Subhanallah banget. Dah curah hujannya segede-gede batu, banjir lagi jalannya. Lucu banget deh ekspresiku waktu melawan tanjakan dalam keadaan itu. Syahadat, tasbih, istigfar, kubaca semua. Emang ujannya ngeri banget, kilatnya beuh, nyambar-nyambar seenaknya deh. Untung kami gak dikepret ma tuh kilat.

Rintangan, jalan berliku, cobaan, dsb, akhirnya pun selesai sudah dengan sesampainya diriku dan Kelik di kosku, oh wisma AlAnfal, aku nyampe juga. Alhamdulillah… Karena basah kuyup banget, si Kelik langsung balik ke kosnya, dia takut malah masuk angin.

Sedang aku sampai kamar langsung buka baju, kamar mandi i`am coming, I want mandi. Eh tau-tau malah mati lampu. Jiah. Untung ada lilin. Sambil mandi sekalian hangatin air di kompor ah, mau bikin mie ma energen.

Selesai mandi n makan, tak bisa ditahan lagi mata yang kepengen tidur, dan plek akupun tidur. Selamat tidur, dan selamat atas pengalaman hari ini ke Pati. Terima kasih teman-teman.

=aRSYIL=

No comments:

Post a Comment