Duh dah lama gak ngeblog nich. Akhir-akhir ini diriku dah jarang posting di blog. Selain karena ak ada waktu, aku juga beberapa waktu lalu terbaring sakit. Penyakit yang lebih gak enak dari malaria, yaitu tipes. Bahkan sampai sekarang badanku masih ada efek dari sakit tipes itu. Badanku masih agak lemas dan penglihatanku masih buram dan agak ngeliung-ngeliung.
Kata temanku aku tergolong cepat sembuhnya. Yaitu setelah seminggu sakit aku dah bisa kuliah. Sebab dia pernah punya pengalaman sakit tipes samapi 2 minggu baru sembuh. Bahkan ada juga temanku lainnya lebih lama dan samapai di opname di rumah sakit. Weks, beruntung aku gak sampai rawat inap. Lagipula diriku kan jauh dari orang tua, duit anak kos mah seiprit.
Di mulai dari jumat silam (11/12/09), pagi hari adanku sudah terasa demam dan kepalaku agak pusing. Inisiatif minum obat sih sudah ada waktu itu. Eh malah kelupaan, keburu berangkat ke kampus. Alhasil di kampus badanku malah tambah menjadi demamnya dan tambah pusing.
Sempat melarikan diri bentar saat praktikum untuk membeli obat di warung. Abis diminum dah agak mendingan. Tapi tetap aja badan terasa gak enak. Selesai ngampus aku langsung balik ke kos, dan tertidur lelap sampai sore.
Setelah bangun, akupun menemui diriku yang sdah dalam keadaan sakit. Badan demam, terasa panas dingin, kepala pusing, perut terasa gak enak, dan tentunya sama sekali gak nafsu makan. Bersyukur aku punya teman-teman kos yang baik dan menolongku membelikan makanan, mengambilkan minum, membelikan obat, dan terus memperhatikan gimana kondisiku.
Bodohnya diriku saat itu, aku mendiagnosa sendiri apa penyakitku. Pengalaman sebelumnya aku pernah mengalami malaria, yah gejalanya seperti itu, demam dan kepala pusing. Aku pun meminta tolong temanku untuk mebelikan obat malaria, yaitu Mexaquine.
Dua hari aku sakit, merupakan masa yang paling parah, badan demam banget, kepala pusing sehingga bikin gak sanggup untuk berdiri. Yang paling gak enak adalah perut mual banget, pokoknya muntah-muntah terus, makan apapun ditolak. Meskipun sama sekali gak nafsu makan, aku tetap paksain tetap makan meskipun sedikit atau bahkan cuma nasi putih waktu itu. Pokoknya perut gak boleh dalam keadaan kosong. Sebab menurutku ikhtiar yang kudu dilakukan waktu sakit adalah makan, minum obat, dan istirahat. Tiga itu aja yang cukup dilakukan maka insyaallah semoga Allah memberikan kesembuhan pada kita dari sakit. Yah selain yang pastinya berdoa juga.
Sungguh subhanallah sekali waktu sakit itu. Hikmah waktu aku sakit, aku waktu itu jadi sangat menyadari akan betapa berharganya nikmat sehat. Jauh lebih baik sehat, betul kata sebuah lagu bahwa kita harus memanfaatkan sehat sebelum datang masa sakit. Alhamdulillah pada waktu sakit aku sudah berusaha menjaga sholat lima waktuku. Tentunya karena aku gak sanggup berdiri, terpaksa sholat kulakukan dengan posisi sholat orang sakit. Aku sholat dengan posisi berbaring dan menghadapkan tubuhku ke kiblat, sholat dengan gerakan semampuku. Sempat sih satu kali aku lalai sholat karena ketiduran, astagfirullah. Ya Allah aku mohon ampun kepadamu.
Ucapan terima kasih teruntuk Faqih, Afif, Tito, mas Zaenal, mas Ahmad, pokoknya saudara-saudaraku satu wisma AlAnfal, atas pertolongan dan perawatan diriku saat sakit. Faqih yang sungguh subhanallah telaten sekali membantu diriku, juga Afif. Mas Zaenal yang kesediaannya mengantarkan aku periksa ke rumah sakit. Wah sungguh beruntungnya diriku memiliki saudara-saudara seperti antum semua.
Ini adalah hari ketiga, sedikit agak mendingan dari kemarin, yaitu perut dah agak gak mual lagi. Tapi menurutku kondisiku masih belum ada perubahan yang signifikan, padahal dah hari ketiga. Sehingga diriku diajak mas Zaenal untuk periksa ke rumah sakit aja. Padahal badan masih belum sangup benar untuk berdiri, tapi demi kesembuhan aku harus berani. Kami langsung menuju rumah sakit Banyumanik.
Di sana diperiksa oleh seorang Dokter. Ditanya-tanyain kondisi tubuhku. Kulihat beliau mencatat gejalanya adalah; lemas, demam, muntah-muntah, pusing, nyeri ulu hati. Juga dilihat tekanan darahku. Setelah itu, mas Zaenal nanya ke beliau apa penyakitku, dokter jawab katanya aku ini kalau gak gejala tipes atau DB. Belum bisa dipastikan soalnya baru 2 hari. Baru diketahui penyakitnya apa setelah cek darah setelah hari keempat. Kemudian diberikan resep obatnya. Duh ternyata, diagnosaku yang kemain salah to. Capek deh Arsyil, bukan malaria kan.
Hari selanjutnya tubuhku dah mendingan, dibantu oleh obat yang kuminum, dan sudah agak sedikit nafsu makannya ada. Dan obat tepat habis setelah hari keempat. Pun kuiyakan saan mas Zaenal untuk ke rumah sakit lagi, guna cek darah biar tau penyakitnya apa. Kalau prediksiku sih tipes, soalnya gejala yang kulihat lebih condong ke tipes.
Di rumah sakit, sekitar setengah jam baru keluar hasil cek darahnya. Dan kata dokter sakit yang kuderita adalah gejala tipes alias tipes ringan. Huh syukur deh.
Hai kelima alhamdulillah aku dah membaik, setidaknya mungkin dah bisa sanggup berdiri lama. Aku putuskan hari itu untuk berangkat kuliah. Dah mau ujian, aku sungguh takut ketinggalan pelajaran.
Setelah selesai kuliah yang tak kuharapkan turun dari langit, yaitu hujan mengguyur. Dengar cerita teman-teman, bahwa tipes bisa kambuh sewaktu-waktu ketika kondisi badan tidak fit alias kelelahan, atau saat daya tahan tubuh turun, semisal kehujanan. Aku lalu menunggu hujan sampai reda.
Lama sekali hujannya, bahkan jam 8 malam hujan belum juga reda. Karena dah larut malam, aku dan seorang temanku memutuskan untuk menerobos aja tuh hujan, alhamdulillah hujannya juga dah gak deras.
Meski masih kurang fit hari esoknya aku tetap berangkat kuliah, eh taunya sore selesai kuliah hujan lagi, dan lagi-lagi menerobos hujan. Alhasil malam dan esoknya demam dan pusing lagi. T_T Padahal pagi esok ada responsi.
Dalam hati aku meyakinkan diriku, “Syil jangan lemah gini, ayo berangkat responsi”. Dengan membaca bismillah, aku ke kampus meski kondisi masih sakit dan lemas.
Bertambahnya hari keadaankupun semakin membaik. Kata orang, tipes baru sembuh benar setelah dua bulan. Jadi, selama itu aku harus menjaga kondisi tubuhku, jangan terlalu kelelahan dan makan-makanan kaya gizi dan teratur.
Pesan untuk siapa saja untuk yang baca tulisan ini, khususnya teman-teman mahasiswa. Hati-hati dengan penyakit tipes, karena penyakit ini konon mahasiswa yang ngekos jarang yang luput terkena penyakit ini. Jadi jaga kondisi tubuh, makan yang teratur, meski lagi kanker (kantong kering) tapi usahakan perut tetap terisi. Karena sungguh nikmat sehat sangatlah berharga. Aku nih yang sudah mengalaminya. Pokoknya saat sakit, waktu 1 menit seperti satu jam, waktu berjalan terasa lama banget. Tidur susah, badan gak enak, mending kalau ada yang telaten ngerawat, kalau kita anak kos kebetulan teman-teman kita pada sibuk sendiri, nah lo pun kita harus berjuang melewati sakit sendiri.
“Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan.” (HR. Ibnu Majah)
=Arsyil=
No comments:
Post a Comment