Friday, October 22, 2010
Definisi Apa Itu Islam Ekstrim Adalah?
Kemarin diriku sempat berdiskusi sama seorang teman. Dia kakak sepupuku dari desa mbahku. Lebih agak terasa debat juga sih. Berawal ketika kami sholat bareng di sebuah masjid. Selesai sholat dia langsung menyoroti perilaku sholatku. Yang pertama adalah bentuk sedekapku, meletakkan kedua telapak tangan di depan dada. Yang kedua yaitu karena saat sholat aku melerai seorang anak kecil yang sedang berjalan di depanku saat sholat. Lalu dia bilang “sholat kok melerai bocah”, dan “menaruh sedekap kenapa di dada”. Kemudian aku bilang ke dia semuanya ada dasarnya. Lalu kamipun berbincang gak Cuma tentang hal sholat itu, tentang Islam lainnya kami debatkan.
Memang dalam sebagian debat itu dia luluh atas pendapatku. Aku juga tahu kalau dia belum merasakan ilmu lebih dari ilmu agama di desa. Beda dengan aku sudah memperoleh bermacam ilmu di kota. Namun aku tetap menghargai pendapatnya. Bahkan di akhir perbincangan kami saling legowo. Cuman dari situ aku mempertanyakan satu hal. Dia sempat bilang kepadaku “Islammu terlalu dalam”, tidak baik katanya. Saat itu ya aku jawab kita itu Islam untuk mempelajari Islam jangan setngah-setengah. Namun saat di kos aku kembali merenungkan pertanyaan itu. Akhirnya terbentuklah penasaranku terhadap “Apa itu Islam Ekstrim?”. Sempat sih sedikit gundah di hatiku mungkinkah aku agak mempelajari Islam yang seperti itu.
Lalu ketemu di sebuah tulisan mengenai ciri Islam Ekstrim. Dari beberapa tulisan lain di blog itu aku sempat shock atas beberapa pendapat penulis blog itu mengenai beberapa hal (salah satunya membolehkan “pacaran islami”. Namun disini aku cuma mengutip tulisan mengenai pendapatnya terhadap Islam ekstrim. Berikut beberapa hal merupakan ciri Islam ekstrim menurutnya.
Tanda sikap ekstrim yang paling mencolok, menurut Dr. Yusuf Qardhawi, adalah fanatik pada suatu pendapat dengan fanatisme yang keterlaluan, sehingga tidak mau mengakui keberadaan pendapat lain. (Islam Ekstrem: Analisis dan Pemecahannya, hlm. 32)
Apa sajakah ciri-ciri orang ekstrim-fanatik yang tidak mau mengakui pendapat lain? Berikut ini tujuh ciri orang-orang ekstrim yang terlalu fanatik dan tidak mau menerima keberadaan pendapat lain.
1) Mereka mengulang-ulang dalil tertentu saja, yaitu yang menopang pendapat mereka, seraya mengabaikan dalil lain yang menentang pendapat mereka.
2) Mereka menyalahgunakan dalil ‘pemisah antara yang haq dan yang batil’, di antaranya: hadits “Yang halal itu jelas [halal] dan yang haram itu jelas [haram].” (HR Bukhari & Muslim)
3) Mereka mengira bahwa mereka tahu pasti mana yang haram dan mana yang halal (dan bahwa orang lain yang tidak sependapat dengan mereka tidak tahu sama sekali mana yang haram dan mana yang halal).
4) Mereka sering menyampaikan fatwa dan hasil ijtihad (dengan menggunakan istilah lain, misalnya: konsultasi, tausiyah, materi tarbiyah, oase iman, dll.) dalam persoalan-persoalan yang bukan spesialisasi mereka, tetapi justru menentang fatwa dan hasil ijtihad ulama spesialis yang berseberangan dengan mereka.
5) Mereka maunya disimak, tetapi tidak mau menyimak.
6) Mereka bersikap keras (dan kasar) bila pendapat mereka tidak kita ikuti.
7) Mereka menolak jalan tengah.
Terima kasih untuk http://muhshodiq.wordpress.com/ atas infonya. Aku menghargai pendapatnya dan menyerapinya. Semoga nantinya aku lebih menjadi lebih baik.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment