Tadi malam (21/10/09) aku diajak temanku, Ali, ke S`mesco. Dia akan mau membeli mie instan. Maklum kanker stadium 4 (kanker= kantong kering). Yang seru disitu, gara-gara kuberitahui sebuah trik jitu yang kupunya, dia malah jadinya lama banget memilah-milih mie instan. Sampai-sampai adzan sholat isya terlewat dan kami jadinya ketinggalan jamaah.
Triknya adalah menghitung jumlah harga semua barang yang kita beli sedemikian hingga jumlahnya itu dalam ribuan. Trik ini berguna untuk mengoptimalkan budget kita yang keluar ketika membeli barang di toko swalayan kecil tapi omset setiap harinya miliaran rupiah itu. Yah biasalah aku kan anak kos.
Jadi misalnya saja tadi malam itu. Aku awalnya membeli sabun, waktu itu sabun Active Rp1700, sabun Sinzui Rp3000, sehingga jumlahnya Rp3000+Rp1700= Rp4700. Kemudian aku mengupayakan membeli barang lain yang bisa menutupi Rp300 agar menjadi pas ribuan. Akupun membeli mie instan, Supermie Gobang Rp1200 dan Sarimie Rp1100. Jadi jumlahnya pas deh Rp4700+Rp1200+Rp1100= Rp7000. Duh ketahuan pelitnya nih. He..he.
Nah kalau si Ali, awalnya membeli dua buah mie Sedaap Rp1275. Berari jumlahnya Rp1275x2= Rp2550. Coba pikir seharusnya kalau dibayar Rp3000, kembalinya adalah Rp450, emang ada uang pecahan ini? Kemudian kusarankan ke ali agar menggenapkannya 5ribu, sesuai dengan trikku itu. Lama banget dia pikir-pikir. Pertama dia mau beli mie sedaap 4 buah, waduh Rp1275x4= Rp5100, sebaiknya ganti mie lainnya. Akhirnya dia membeli 2 buah mie Sedaap dan 2 buah Supermie gobang, Rp1275x2+Rp1200x2= Rp4975.
Kata si Ali, “wah ini statistik ya syil..?!”. “Bukan statistik li, tapi pelit.. he..heh”, jawabku.
Aku berikir misalnya saja para pengunjung swalayan itu masih membeli barang dengan jumlah harga yang menyisakan Rp75 (gak mungkin kan ada kembalinya). Dan setiap harinya ada 1juta orang saja yang membeli di Alfamart. Jadi lebih dari Rp75juta perhari atau Rp3M perbulan pemasukan tak terduga ke perusahaan milik perancis itu. Tentunya lebih. Soalnya sangat jarang pembeli membeli dengan jumlah haga genap ribuan, kecali orang kayak aku aja. Istilah dari ibuku tuh aku orang yang “perhitungan”. ^^
No comments:
Post a Comment