Wednesday, May 27, 2009

Dompetku Hilang Hatiku Gundah

Sudah dua hari ini aku merindukan dompetku. Sudah kucoba mencari ke tempat yang kira-kira tertinggal. Dan nihil, tak ada.
Masalahnya disini bukan uang di dompet itu, tapi surat-surat berharga di dalamnya yang aku bingung mencari solusinya jika hilang. Waduh…aku bingung. Di dalam dompet itu ada STNK, SIM, KTP, ATM, KTM, dsb.


Ceritanya begini, dua hari lalu yaitu hari Minggu pagi jam 06.15 aku berangkat mentoring (kegiatan kelompok studi islami) di masjid kampus. Tapi sebelumnya beli bensin di pom bensin dan beli koran di depan pom bensin tersebut. Jadi yang kuingat terakhir kali dompet itu masih ada padaku yaitu buat bayar koran yang kubeli. Setelah itu aku lupa kutaruh dimana dompet itu.
Setelah beli koran lalu aku menuju masjid kampus buat mentoring. Selesai sekitar pukul 08.00. Cuma sebentar sebelum benar-benar pulang ke wisma (kos-kosan) aku duduk-duduk dulu dan melihat buku-buku yang digelar. Dan kemudian mengantar teman pulang lalu pulang menuju ke wisma.
Sampai di wisma aku masuk ke kamar salah satu teman dan numpang tempat buat makan nasi uduk katering yang biasa diantar tiap pagi.

Setelah selesai makan aku bersiap-siap buat ikut acara seminar di UNDIP bawah tapi sebelumnya sempatin nyuci dulu sebentar. Eh waktu siap berangkat pas aku teringat dompetku aku menyadari bahwa daritadi dompet itu tak kuketahui keberadaannya. Kemudian kucari-cari di sekitar jejak langkahku di wisma baik di kamar temanku tadi maupun kamarku dan tidak ketemu.

Sementara aku ditunggu untuk berangkat seminar atau aku mencari dompetku. Aku nyari bentar kemudian baru berangkat. Kemudian kucari di masjid kampus dan tidak ada. Karena waktu dah sangat telat untuk datang ke seminar aku ambil keputusan untuk datang seminar. Padahal dompet belum ketemu.

Selesai seminar yaitu sore hari aku lanjutkan mencari dan nihil. Besoknya aku mencari di tukang penjual koran nihil juga, katanya gak melihat ada dompet jatuh. Hingga ke jalan dimana kulalui waktu itu bahkan bertanya kepada tukang parkir di sekitar situ kiranya mengetahui hasilnya pun nihil.

AKU BINGUNG… GIMANA YA SOLUSINYA BUAT SURAT-SURAT BERHARGA DI DALAMNYA JIKA DOMPET ITU BENAR-BENAR HILANG??? Bapak, Ibu… Maafkanlah anakmu ini…

No comments:

Post a Comment