oleh : Arsyil Hendra Saputra
Kalau kita berbicara mengenai rumah idaman tentu biasanya setiap orang punya keinginan masing-masing. Tetapi tak sedikit jug orang yang cuek terhadapnya. Mereka ini mungkin lebih memilih membeli rumah yang sudah jadi saja. Yang penting sesuai dengan kocek uang mereka. Tetapi ada perbedaan untuk orang yang berduit dan pas-pasan. Semakin ke bawah jumlah duitnya berarti semakin pasrah pula bagaimana bentuk rumah yang akan dibelinya.
Tapi kalau untuk orang yang berduit sepertinya lebih memilih buat rumah sendiri ketimbang membeli yang sudah jadi. Sebab pastinya bagi mereka rumah perlu menunjang kenyamanan keseharian dan pekerjaan mereka. Misalnya untuk seseorang yang memiliki perkerjaan dokter tentu ingin memiliki ruangan khusus untuk menunjang pekerjaan mereka sebagai dokter. Dan untuk seorang pedagang mungkin butuh semacam gudang di dalam rumah mereka. Atau untuk orang yang hobi membaca mungkin butuh semacam perpustakaan kecil di rumah mereka.
Bicara mengenai rumah aku sempat juga memikirkannya. Meskipun masih kuliah alias belum dekat waktu untuk “berkeluarga” . Toh gak ada salahnya kita sedikit merencanakannya. Sebab misalnya saja begini, aku kan pernah sengaja lihat iklan rumah dijual di sebuah koran. Aku lihat ada rumah mewah yang diiklankan. Tertera disitu bahwa harganya 1 M (miliar). Waw, berarti misalnya nanti sudah bekerja aku harus dapat mengumpulkan gajiku sebanyak 1 M baru bisa membelinya. Misalkan saja gaji sebesar 4jt/bulan berarti butuh waktu minimal 250 bulan atau 20 tahun lebih. Jadi bodoh sekali kalau aku bertekad “punya rumah sendiri dulu baru nikah”. Gak mungkin donk aku baru nikah umur 40 tahun.
Itu tadi mungkin cuma sekedar joke. Jadi kalau pengen rumah seperti yang kita idamkan jangan ketinggian seperti aku. Sehingga setelah melakukan hitung-hitungan tadi aku berpikir bahwa lebih dari itu bahwa yang penting dari sebuah rumah adalah dapat membahagiakan istri dan anak-anak kita kelak. Amin. Biarpun cuma rumah “kontrakan” yang penting keluarga kita dapat hidup dan tinggal dengan nyaman dan tentram. Lagipula ngapain beli rumah yang gedenya segunung kalau yang huni gak pernah di rumah, sibuk pekerjaan sehingga keluarga jarang berkomunikasi. Lebih baik punya rumah yang sederhana, anak-anak ceria berada di rumah dan dapat dengan nyaman bersama istri
Dalam tulisanku ini diriku menyampaikan bahwa arti rumah idaman sebenarnya bukanlah rumah yang bagus dari segi fisik luar yang terlihat. Tetapi lebih dari itu sebaik rumah idaman adalah yang di dalamnya ada keluarga yang hidupnya bahagia dan tentram. Lebih-lebih yaitu rumahnya bagus dan keluarga di dalamnya pun harmonis.
No comments:
Post a Comment